Siapa yang tahu jenis-jenis prangko? Prangko memiliki dua jenis; definitif dan non definitif. Prangko definitif adalah prangko biasa yang dicetak hanya sebagai tanda biaya pengiriman. Jika habis, prangko ini biasanya dicetak ulang.
Prangko non definitif adalah prangko yang dicetak dengan tujuan khusus. Misalnya, untuk memperingati sesuatu karena ada peristiwa besar yang terjadi.
Prangko non definitif tidak dicetak ulang. Begitu habis, langsung menjadi barang langka. Prangko inilah yang banyak dikoleksi karena bernilai tinggi.
Prangko mint atau used?
Mint adalah sebutan untuk prangko baru sedangkan used adalah prangko bekas . Prangko mint nilainya lebih mahal dari used .
Namun, prangko used yang langka dan kondisi fisiknya bagus bisa bernilai lebih mahal dari prangko mint .
Mengoleksi prangko mint lebih mudah daripada prangko used . Prangko mint bisa langsung disimpan dalam album karena kondisinya masih baru.
Sebaliknya, prangko used membutuhkan ketaletenan untuk membersihkan dari sisa lem dan noda lain yang mungkin ada. Sebab, prangko yang sempurna adalah prangko bersih dan utuh.
Bersih dan utuh adalah syarat umum, syarat khususnya, bagi prangko mint , harus masih terdapat perekat aslinya. Sedangkan prangko used , kertasnya tidak boleh sobek, tidak terlipat, tidak menipisk kertas belakang prangkonya, gigi-giginya lengkap dan utuh.
Berburu prangko? Datang saja ke tempat jual beli prangko bekas, dekat Gedung Filateli , Jalan Pos No 2, Pasar Baru, Jakarta Pusat.
Deretan kios penjual itu terlihat di pinggir gedung. Berbagai prangko baik itu dari dalam negeri maupun luar negeri bisa diperoleh.
Itulah bedanya dengan prangko yang dijual di gedung Filateli. Di sana hanya bisa memperoleh prangko terbitan Indonesia saja.
Tumpukan kertas usang berwarna coklat kekuning-kuningan, album-album prangko jelas terlihat. Pedagang itu menjual berbagai koleksi prangko bekas.
Semakin unik dan jarang ditemukan, harga prangko pun semakin mahal. Misalnya, saja, prangko bergambar almarhum Ibu Tien Soeharto dan penyanyi Nike Ardila, harga satu lembarnya bisa mencapai 100ribuan.
Prangko bergambar tokoh-tokoh dan orang terkenal yang sudah meninggal memang membuat harga jadi lebih tinggi.
Makanya tak heran prangko bergambar Presiden Soekarno menjadi incaran pengoleksi prangko.
Selain menjual prangko per satu lembar, di sini kamu juga bisa membeli album yang sudah diisi dengan berbagai jenis prangko. Nah, kalau yang ini harganya pun juga beragam, bisa mencapai ratusan ribu.
Kalau kamu ingin membeli album prangkonya saja, juga bisa kok! Album itu seharga 5 ribu sampai 100 ribuan. Tergantung besar dan kecil.
Pengunjung yang datang dari berbagai kalangan. Tidak hanya orang tua saja, tapi ada juga remaja bahkan orang asing sekalipun. Penasaran dengan prangko-prangko bekas itu? Datang yuk, ke tempat itu!
Sumber: Joko/ Bobo/ Annisa/ Kidnesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tolong Kritik dan Sarannya ya...